Senin, 22 September 2014

Pertolongan Teknologi atau Tuhan? Oleh: Eko Hidayat





            Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kamimemohon pertolongan ( Q.S Al-fatihah(1)5 )

Dunia kita sekarang ini mengalamiperubahan yang sangat cepat,tidak bisa kita pungkiri pengaruh globalisasi merubah cara berfikir masyarakat kita yang secara otomatis berfikir lebih rasional dan lebih mengedepankan teknologi.saat ini misalnya seorang yang akan menempuh perjalan baik jauh maupun dekat mereka pasti berkendara paling tidak mengunakan angkutan umum.
Menurut sumber kepolisian Republik indonesia dan badan statistik  republik indonesia sejak tahun 1999 tidak termasuk timor-timur angkutan umum di indonesia mengalami kenaikan, hingga tahun 2012 tercatat 10.432259 jumlah angkutan di negara kita.tidak hanya kepada angkutan umum masyarakat kita juga mengalami ketergantungan yang besar terhadap telepon genggam,Hasil survei sosial ekonomi nasional (susenas) 2005 yang dimuat pada berita resmi statistik No.4/IX/14 Agustus 2006 tercatat sebanyak 7,7 juta dari 58,8juta atau sekitar 13,11 persen masyarakat sudah menggunakan telepon rumah dan 6,6 juta terdapat di daerah perkotaan sementara itu sebanyak 11,7 juta atau 19.96 persen rumah tangga di indonesia sudah mempunyai telepon genggem (HP) dengan jumlah terbesar terdapat diperkotaan yang mencapai hampir 9,0 juta rumah tangga.
Atau misalnya dalam setiap pertandingan sepak bola tercatat sedikitnya terpasang 4 CCTV sebagai pengaman dan itulah gambaran masyarakat kita terhadap teknologi sebagai ketergantungan dan secara perlahan mulai menuhankannya sebagai contohnnya adalah kaum mu’tazilah yang dalam bertuhannya menggunakan akal.
Prof.Dr.Harun Nasution dalam bukunya Teologi islam mengatakan bahwa “kaum Mu’tazilah adalah golongan yang bersifat rasional dan berperan dalam ilmu pengetahuan secara teknik. sehingga kita dapat ambil kesimpulan bahwa golongan ini tidak akan percaya sesuatu yang tidak rasional”. Sehingga kerasionalan tidak akan terbukti jika tidak ada penelitian secara mendalam dan itu semua memerlukan sebuah teknologi.
Pemikiran seperti Iniilah yang akan membawa manusiapada era yang menyebabkan mereka mengesampingkan tuhan dan inilah titik awal bencana umat. Seperti yang di ungkapkan Prof.Dr.Ir. Muhammad Amin Aziz dalam bukunya kedahsyatan Al-fatihah “Universalisme ilmu pengetahuan yang menyatakan perang kepada perang kepada tuhan itulah yang menjadi sumber malapetaka penduduk dunia dewasa ini.” Beliau juga menambahkan bahwa Peradaban yang ditumbuhka oleh pengetahuan universal akan melahirkan manusia-manusia homo ecenemicus-tidak mengakui penyerahan manusia kepada apapun kecuali tuntutan ekonomi, sosisal, dan kebangsaan. Dewa yang sebenarnya bukan kebahagiaan spiritual melainkan kepuasaan dan kenikmatan material.
Dan inilah yang sedang merasuki pemikiran masyarakat kita,Ironis memang padahal Allah sudah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain dia dan allahlah penolong terbaik dialah yang memiliki nama-namaterindah sepanjang masa dan jika kita butuh cukup dengan berdoa “Dan robbmu berfirman ‘Berdoalah kepadaku, niscaya aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahku akan masuk neraka jahanam dalam kedaan hina dina’.” (Ghafir:60)
Maka ingatlah,  bukan teknologi yang menolong kita karena teknologi diciptakan oleh manusia dan manusia diciptakan oleh Allah. Akhirnya masihkah kita akan memita kepada teknologi, padahal allah adalah sebaik-baik pemberi.???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda. menentukan nasib saya!!