Senin, 22 September 2014

teks drama (Dakwah)


·        Babak Ke-1

J           : (sebagai MC) Mari kita sambut Andin wijayanti dari kelas 2 IPS (dengan di teruskan dengan tepuk tangan para penonton)
W        : Waw! Kece banget tuh cewe
R          : Jangan ngarep deh Loe,, jangankan jadi pacar loe dilirik am aloe juga gak mau (dengan sedikit menepuk bahu wegi)
Aj        : Gimana Kalo kita Bersaing untuk ngedapetin Andin
W        : OK!. Siapa takut.
R          : OK Gua, Elo, Elo (sambil menunjuk Wegi dan Ajang) Dan Jaenudin Bersaing Tuk dapetin Andin
J           : Itulah Penampilan dari Andin Wijayanti Dari 2 Ips (pagelaran music selesai Para penonton kembali pulang)

·        Babak  ke-2

W        : Sepi banget kemana Rizki dan Ajang gak Biasa telat mereka (melongo ke seluruh penjuru kelas) Kemana Mereka (tiba-tiba Rizki dan Ajang datang)
R &A   : Hayoooo.. (mengagetkan Wegi)
R          : Udah weg jangan di pikirin andin mah, ntar juga gue yang menang (dengan gaya sombong)
W        : Halooo… Gua bos yang akan menang itu (dengan gaya lebih sombong)
J           : Rame banget ngomongin apa euy
W        : Ngomongin Mojang
J           : Emang loe Tau nama Lengkap andin?
A,R,W : Enggak ( dengan kompak)
J           : Marya andin wijayanti
R          : Seperti Nama Orang Kristen Ajah,,
W        : Huss Jangan gitu
Tak lama bel berbunyi
J           : Yuk masuk kelas

·        Babak ke-3

D         : (menghampiri Andin) Loe Kenapa Din
An        : Gua sedikit galau
D         : Kenapa?
Tiba tiba rizki dan ajang menghampiri
R&Aj   : Hai din, Mau jalan Ke kantin?
An        : Lagi nggak Mood
R          : Mau di bayarin?
An        :Udah makasih, (menengok ke Diki), ke kelas yuk
D         : Yuk

·        Babak ke-4

Pulang sekolah jaenudin menghampiri Andin
J           : Pulang Bareng Yuk!
An        : Nggak Mau ke Toko Buku dulu
J           : Kebetulan gua juga mau nyari buku
An        :ayo
Saat di toko Buku
An        : nyari buku apa Jae??
J           : Sosiologi kelas 2, Kamu?
An        : Ini! (dengan memperlihatkan bukunya)
J           : ini (dengan nada kaget)
Mereka Pulang

·        Babak Ke-5

J           : (dengan buru-buru menghampiri Aj&R)
Aj        : apa?
J           : Andin itu Beragama Kristen
Aj        : yang bener loe
R          : sekarang mah Tanya aja diki sebagai teman dia
Mereka menghampiri Diki
J           : Andin Itu Kristen ya?
D         : Iya, Kenapa Andin g mau berteman dengan kalian karena, dia malu beragama Kristen
W        : ini saatnya kita berdakwah kepada dia mengenalkan islam pada andin dan mengajak ia beragama islam
R          : setuju, bawa dia ke agama kita yang lurus, bagaimana kalau kau tanya ada gak orang yang ia cintai, atau memotivasi ia di sekolah ini?, kalau ada kita minta bantuan ia untuk membantu memasukkan kita ke agama islam.
Bel Pun Berbunyi
Aj        : Pulang sekolah kita lakukan misi ini


·        Babak Ke-6

D         : Din, Ada ga sih Cowo yang loe suka di sekolah ??
An        : Hmmm (dengan nada bingung) ada
D         :siapa?
An        :MC Pagelaran Musik
D         : Jae??
An        : (Mengangguk mantap)
D         : Dia kan Islam?
An        :  Maka dari itu aku ingin sekali masuk islam
D         : Tapi, Ga Niat Karena Jae juga kan??
An        : sedikit
D         : Luruskan Dulu niatmu Din
An        : Aku tuh dari dulu ingin masuk islam liat kamu shalat kayaknya enak banget tenang banget dan kayaknya nikmat banget
D         : Nanti malam aku ke rumah kamu Ok!, sekarang aku buru-buru Daaah (sedikit berlari menjauhi Andin)
An        : Nanti aku telpon (sedikit berteriak)

·        Babak  ke-7

Aj,R,W,J          : Gimana DIk?
D                     : Berees
R                      : Siapa cowo yang ia suka?
D                     : Jaenudin
J                       : gua (dengan nada melongo)
W                    : Ini saatnya Lo Berjuang jay
J                       :sip
D                     :tapi, ia pun sudah tertarik masuk islam
W                    : gampang kalu begitu
D                     : Malem pun dia sudah  untuk bersyahadat,
J                       : gua ikut jadi saksi
R&Aj               :kita juga
W                    : gua ga bisa Lagi sibuk (dengan cengiran khas wegi)
D                     : Pulang sekolah
J,Aj,R              : sip

·        Babak ke-8

An                    : Kapan dik?
D                     : Bentar Jae dan Teman2 mau ikut nyaksiin
Tiba-tiba mereka datang,
Aj,J,R              : Halo
An                    : Mulai Dik
D                     : Sok  aja
An                    : ASYHADDUALLAILAAHAILLAHLLAH WAASYHADUANNAMUHAMMADARRASULALLAH, LAAHAULAWALAQUWWATAILLA BILLAHILALIYILADZIM
D         :Alhamdulillah
J           : akhirnya Andin masuk islam dan kita bisa berteman tanpa harus malu
An        : (tersipu malu)

            Begitulah kisah dakwah para lelaki pencari cinta untuk mengislamkan perempuan yang mereka idamkan dan, akhirnya mereka bersahabat, dan jaenudin adalah kekasih andin yang menerima.

Rokok?Berani Gaya, Berani Mati (Goziyah)



Dikalangan remaja, rokok dijadikan sebuah lebel keberanian,menurut mereka merokok adalah tanda kedewasaan, bahkan mereka melecehkan teman sebayanya yang tidak merokok,menurut mereka hal tersebut telah menjadi sebuah gaya atau tren yang membuat mereka nyaman,padahal itu perilaku yang akan menjerumuskan mereka ke hal yang negative, pada dasarnya rokok sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian remaja, kebiasaan merokok di negeri ini sudah sulit untuk dihilangkan, bahkan semakin lama semakin meningkat. Sebagian besar penduduk di negara lain, sudah mulai mengurangi konsumsi mereka terhadap rokok,tetapi negara kita, Indonesia justru sebaliknya,bahaya yang ditimbulkan dari asap rokok sendiri itu sangat banyak apalagi bahaya yang terhirup oleh si perokok tersebut. Rokok telah menjadi benda kecil yang paling banyak digemari bahkan merokok telah menjadi gaya hidup bagi remaja. Kebiasaan merokok telah mengakibatkan banyak penyakit dari gangguan pernapasan hingga kanker. Meski menyadari bahaya merokok, orang-orang diseluruh dunia masih terus mengisap belasan milyar batang rokok setiap harinya,bahkan iklan rokok sendiri mengatakan “rokok membunuhmu” iklan rokok adalah iklan yang sagat jujur tetapi sebagian para remaja belum menyadari itu, karenanya mereka belum merasakan dampak yang sangat bahaya terhadap diri mereka akibat rokok. padahal rokok merupakan suatu bahan adiktif yang mengandung beribu-ribu racun yang dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, zat-zat yang terkandung di dalamnya mengandung tar, nikotin, karbon monoksida, dan lain sebagainya.
Tar
Terbuat dari kumpulan beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3 - 40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 25 mg.
Nikotin
Dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan,
Karbon monoksida
Memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!
Timbulnya penyakitnya bagi pecadu rokok antara lain kanker paru-paru, jantung koroner, stroke, impotensi, ganggu kesehatan jiwa, dan penyakit itu semua menjurus kepada kematian, 10 juta  meninggal akibat perokok aktip , 600 rbu meninggal perokok pasif.
Jadi sudah jelas bahwa gaya yang menurut kita gaul,keren,tetapi itu semua tidak menjamin kesehatan dan ketenangan diri kita, dan gaya bukan ajang untuk menyiksa diri, carilah gaya hidup yang positif dan membuat diri kita nyaman dan tidak berdampak buruk.

Pertolongan Teknologi atau Tuhan? Oleh: Eko Hidayat





            Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kamimemohon pertolongan ( Q.S Al-fatihah(1)5 )

Dunia kita sekarang ini mengalamiperubahan yang sangat cepat,tidak bisa kita pungkiri pengaruh globalisasi merubah cara berfikir masyarakat kita yang secara otomatis berfikir lebih rasional dan lebih mengedepankan teknologi.saat ini misalnya seorang yang akan menempuh perjalan baik jauh maupun dekat mereka pasti berkendara paling tidak mengunakan angkutan umum.
Menurut sumber kepolisian Republik indonesia dan badan statistik  republik indonesia sejak tahun 1999 tidak termasuk timor-timur angkutan umum di indonesia mengalami kenaikan, hingga tahun 2012 tercatat 10.432259 jumlah angkutan di negara kita.tidak hanya kepada angkutan umum masyarakat kita juga mengalami ketergantungan yang besar terhadap telepon genggam,Hasil survei sosial ekonomi nasional (susenas) 2005 yang dimuat pada berita resmi statistik No.4/IX/14 Agustus 2006 tercatat sebanyak 7,7 juta dari 58,8juta atau sekitar 13,11 persen masyarakat sudah menggunakan telepon rumah dan 6,6 juta terdapat di daerah perkotaan sementara itu sebanyak 11,7 juta atau 19.96 persen rumah tangga di indonesia sudah mempunyai telepon genggem (HP) dengan jumlah terbesar terdapat diperkotaan yang mencapai hampir 9,0 juta rumah tangga.
Atau misalnya dalam setiap pertandingan sepak bola tercatat sedikitnya terpasang 4 CCTV sebagai pengaman dan itulah gambaran masyarakat kita terhadap teknologi sebagai ketergantungan dan secara perlahan mulai menuhankannya sebagai contohnnya adalah kaum mu’tazilah yang dalam bertuhannya menggunakan akal.
Prof.Dr.Harun Nasution dalam bukunya Teologi islam mengatakan bahwa “kaum Mu’tazilah adalah golongan yang bersifat rasional dan berperan dalam ilmu pengetahuan secara teknik. sehingga kita dapat ambil kesimpulan bahwa golongan ini tidak akan percaya sesuatu yang tidak rasional”. Sehingga kerasionalan tidak akan terbukti jika tidak ada penelitian secara mendalam dan itu semua memerlukan sebuah teknologi.
Pemikiran seperti Iniilah yang akan membawa manusiapada era yang menyebabkan mereka mengesampingkan tuhan dan inilah titik awal bencana umat. Seperti yang di ungkapkan Prof.Dr.Ir. Muhammad Amin Aziz dalam bukunya kedahsyatan Al-fatihah “Universalisme ilmu pengetahuan yang menyatakan perang kepada perang kepada tuhan itulah yang menjadi sumber malapetaka penduduk dunia dewasa ini.” Beliau juga menambahkan bahwa Peradaban yang ditumbuhka oleh pengetahuan universal akan melahirkan manusia-manusia homo ecenemicus-tidak mengakui penyerahan manusia kepada apapun kecuali tuntutan ekonomi, sosisal, dan kebangsaan. Dewa yang sebenarnya bukan kebahagiaan spiritual melainkan kepuasaan dan kenikmatan material.
Dan inilah yang sedang merasuki pemikiran masyarakat kita,Ironis memang padahal Allah sudah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain dia dan allahlah penolong terbaik dialah yang memiliki nama-namaterindah sepanjang masa dan jika kita butuh cukup dengan berdoa “Dan robbmu berfirman ‘Berdoalah kepadaku, niscaya aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahku akan masuk neraka jahanam dalam kedaan hina dina’.” (Ghafir:60)
Maka ingatlah,  bukan teknologi yang menolong kita karena teknologi diciptakan oleh manusia dan manusia diciptakan oleh Allah. Akhirnya masihkah kita akan memita kepada teknologi, padahal allah adalah sebaik-baik pemberi.???

Bangkitnya masa jahiliyah Oleh: M. Arief Rahman



Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”
Surat al-isra ayat 31 ini menggambarkan zaman jahiliyah yang amat bengis dan kejam. Di zaman jahiliyah salah satu kebiasaan mereka adalah membunuh anak – anak mereka sendiri karna di khawatirkan akan menjadi miskin. Orang sering menyebut masa kita saat ini dengan istilah zaman modern atau zaman globalisasi, yang penuh dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, zaman yang penuh dengan kemudahan-kemudahan, zaman dengan informasi tercepat. Tentu hal yang kita rasakan sekarang ini tidaklah ada pada abad ke 15 dahulu pada saat nabi Muhammad SAW diutus menjadi Rasul, masa di mana teknologi modern belum dikenal, internet untuk percepatan informasi belum dikenal, perkembangan ilmu pengetahuan masih sangat terbatas dan minim, masa yang disebut dengan masa jahiliyah. Sekarang lihatlah apakah memang kita kembali kejaman itu, jaman yang penuh dengan kenistaan yang tidak mempunyai akhlak, pedoman hidup, dan keimanan.  Ya Tuhan apakah benar memang seperti ini keadaanya. Banyak pemberitaan dimana-dimana tindakan kekerasan, pembunuhan, pemerkosaan, pemalsuan, korupsi dimana-mana, sampai perbudakan pun telah terjadi dizaman modern sekarang, banyaknya tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan akidah islam.
Kita lihat berita yang di kemukakan oleh Bisnis.com, SOREANG “Karena alasan ekonomi, pasangan suami istri (pasutri) di Kampung Sukadana RT 6 RW 3 Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, tega menghabisi darah dagingnya sendiri dengan cara membuangnya di tempat sampah.Kapolsek Pangalengan Kompol Nanang Heru S mengatakan, pihaknya telah mengamankan sepasang suami istri masing-masing berinisial ES (32) dan UT (45). Kasus ini berawal dari informasi warga yang menemukan jenazah bayi laki-laki di tempat sampah."Bayi itu dibuang dalam kardus dan terbungkus kantong keresek. Setelah melakukan pendalaman, bayi itu diduga hasil korban pembunuhan dengan cara dibuang," katanya, kepada wartawan, Selasa (15/4/2014).Beberapa hari setelah mendapatkan informasi mengenai tindakan tidak manusiawi tersebut, petugas berhasil menangkap seorang wanita berinisial ES yang diduga merupakan ibu kandung korban. Bersama sang suami UT yang masih buron (DPO), dia menjalankan aksi jahatnya tersebut. Untuk kasus ini, pihaknya telah melakukan rekontruksi pembunuhan. Tersangka memperagakan 14 adegan. Dari hasil rekonstruksi pun diketahui bahwa yang bersangkutan melakukan aksinya itu secara sadar."Untuk motif sendiri kami simpulkan akibat faktor ekonomi. Karena suami tersangka merupakan pengangguran sehingga merasa ketakutan untuk membesarkan putra ketiganya itu," ujarnya. Akibat ulahnya itu, tersangka dijerat dengan pasal 341 tentang pembunuhan dan Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara."Tersangka telah kami amankan di Mapolsek Pangalengan untuk dimintai kererangan lebih lanjut. Termasuk kembali melakukan pemeriksaan kesehatannya," ujarnya.(k6)” Coba kita renungkan berita yang di kemukakan oleh bisnis.com, apakah masih pantas di sebut orang yang berhati nurani tega – teganya membunuh darah dagingnya sendiri di karnakan factor ekonomi. Padahal Alloh telah berfirman di surat at-tahrim ayat 6 yang berbunyi “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. Jumlah penghitungan pembunuhan secara umum yang di sebarluaskan oleh Wikipedia.org, ”Masalah lain pada perbandingan jumlah-jumlah ini adalah sejumlah data bisa saja mencakup upaya pembunuhan Secara umum, nilai dalam daftar ini seharusnya tidak mencakup upaya pembunuhan.  Hasil penelitian dari  Sebuah studi oleh Geneva Declaration on Armed Violence and Development memperkirakan bahwa terjadi 490.000 pembunuhan sengaja pada tahun 2004. Studi tersebut memperkirakan bahwa tingkat globalnya adalah 7,6 per 100.000 orang pada tahun 2004. Untuk tahun 2010, UNODC melakukan studi sejenis. UNODC memperkirakan terjadi 468.000 pembunuhan sengaja pada tahun 2010. Tingkat globalnya adalah 6,9 per 100.000 orang”.
Sebagai generasi penerus kita harus menghentikan moral jahiliyah yang di timbulkan karena factor ekonomi yang bisa menghalalkan segala cara salah satunya menyetop keturunannya sendiri dengan cara di buang sampai – sampai di bunuh. Dengan cara memilih pemimpin yang bijaksana dan yang mengerjakan apa – apa yang telah tertera di Al-qur’an dan as-sunah. Pemimpin yang akan datang harus pandai mengatur prekonomian Negara Indonesia ini dengan baik agar tidak ada terjadinya krisis ekonomi di masyarakat, Allohu akbar!!!!

 

Birrulwalidain Oleh: Yogi Afandi



” Dan telah kami perintahkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya, Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepadaKulah kembalimu.” (QS. Luqman : 14)
Dalam ayat ini tergambar jelas perintah Allah kepada para hambanya untuk berbuat baik kepada kedua orang tua mereka. Jelas, berbuat baik kepada kedua orang tua adalah kewajiban mutlak bagi setiap orang Islam. Seorang beriman yang dapat berbakti kepada orang tua akan mendapatkan kemulyaan baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya seseorang yang menyia-nyiakan ayah ibunya diancam siksa Allah dunia akhirat. Suatu perkara yang pada zaman ini seakan-akan menjadi sesuatu yang sulit ditemui. Bahkan sebaliknya, sumpah serapah, kata-kata kasar bahkan kalimat-kalimat tidak pantas telah menjadi makanan sehari-hari para orang tua. Memang tidak bermoral ada seorang anak memperkosa ibunya sendiri, cerita ini di ambil dari surat kabar KOMPAS tahun 2013 bahwasannya “Sungguh biadab, perbuatan pemuda berusia 20 tahun, warga Pringggokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta ini. Teguh Junianto, pemuda itu, dilaporkan Diah keponakannya sendiri warga Wonogiri, Jawa Tengah, ke Polresta Yogyakarta. Teguh lalu ditangkap polisi karena mencabuli ibu kandung sendiri. Selain itu ternyata Teguh juga memperkosa empat saudara tirinya. Termasuk adik tirinya yang laki-laki. Dalam laporannya itu, Diah menyebutkan Teguh telah memperkosa empat adik tirinya, H, 14 tahun, S, 12 tahun, D, 10 tahun dan M, 4 tahun. serta mencabuli ibunya sendiri. Aksi bejat pemuda Teguh dilakukan di rumahnya di kawasan Gedong Tengen, Kota Yogyakarta. TIY bahkan mengiming-imingi ibunya uang Rp 5.000 kalau dilayani. Saat orangtuanya tidak ada, TIY juga mencabuli adik-adiknya. "Korban sudah berapa kali melakukan tindakan tak senonoh kepada ibunya, T yang berusia 40 tahun. Modusnya, di sela-sela menonton acara televisi korban dipaksa melakukan hubungan tapi selalu menolak. TIY bahkan mengaku pernah memberi uang Rp 5 ribu kepada ibunya agar mau diajak bersetubuh," jelasnya. Bayangkan anak yang sudah di besarkan oleh ibunya sendiri tapi balasan yang di berikan oleh anaknya adalah perbuatan yang tidak wajar terjadi terhadap orang tua dan anak padahal rosululloh bersabda bahwasannya “Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling besar ?” para sahabat menjawab, “Tentu.” Nabi bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik, duraka kepada kedua orang tua” (HR. Al Bukhori).

Jika umat muslim sadar akan hadits tersebut pastilah mereka semua akan berbuat baik kepeda orang tuanya. Mungkin karna kebodohan mereka yang menuntun mereka kepada kedurhakaan. Di perkuat kembali dengan hadits yang lain bahwasannya rosululloh bersabda “Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan Allah itu tergantung kepada kemurkaan kedua orang tua” (HR.Tirmidzi). Oleh karna itu marilah kita berusaha berbuat baik kepada orang tua dengan cara mematuhi perintahnya dan jangan menyakiti perasaannya, setelah menyimak hadits di atas seharusnya kita bisa lebih takut jika melukai perasaan orang tua dan berusaha membahagiakannya karna ridha Allah ridhanya kedua orang tua. Wa’llahu a’lam bishowab!!!!!!
           

Belajar (lagi) Sejarah Oleh: Dicki Triana Septian



“Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir”(Qs. Al-'A`raf[7]:176)
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya” (Ir Soekarno)

Mempelajari sejarah kemerdekaan. Seringkali diabaikan orang-orang. Menjadi hal yang lumrah jika sebagian pelajar di Indonesia sepertinya tidak suka bahkan membenci pelajaran sejarah. Padahal, dengan belajar sejarah kita dapat lebih bersyukur, bersyukur dapat menghirup napas merdeka, bersyukur atas segala limpahan rezeki yang berada di tanah indonesia yang merupakan hasil perjuangan dari para pahlawan.
Kehidupan Indonesia yang makmur nan sejahtera ini. Apakah kemakmuran ini datang dengan sendirinya? Apakah kesejahteraan ini datang tanpa ada pengorbanan? Tidak. Bangsa Indonesia mereka dahulu tak mendapatkan kemakmuran seperti sekarang. Tak mendapatkan jatah duduk santai di tiap waktu senggang. Tak dapat menikmati seteguk manis kehidupan. Apa yang para pejuang kita lakukan? Mereka berperang, saling tembak dan saling tempur. Semua pengorbanan mereka hanya ada satu tujuan,yakni, kemerdekaan.
Jika kita bandingkan dengan realitas kehidupan masa kini.Sudah cukupkah kita menghargainya?
Sekadar belajar mengingatnya pun, masih dengan kebosanan, dengan ketidakseriusan. Seperti enggan belajar tentang sebuah perjuangan. Sebagai faktanya. Pendidikan sejarah yang dimana di sanalah bekal para pelajar untuk mengetahui sejarahnya pun seperti tak diminati, meski tak secara gamblang mereka menyebutkannya. Salah satunya adalah Passing Grade SNMPTN,yang menjadikan pogram pendidikan sejarah menjadi urutan di bagian akhir, meski tidak mencapai paling akhir, begitu pun dengan mata pelajaran sejarah di sekolah menengah. Mata pelajaran sejarah seperti di pinggirkan oleh pihak sekolah yang seolah-olah mendukung para siswa untuk tidak belajar sejarah, dengan jam pelajaran yang hanya 45 menit[1], dengan uluran waktu 15 menit kerena kesibukan guru yang bersangkutan,  belum lagi 15 menit setelah masuk dipakai untuk mengabsen dan memperlengkap administrasi kelas terlebih dahulu. Alhasil, belajar sejarah hanya sekitar 15 menit, itupun jika guru yang bersangkutan tidak menyelipkan bahan tertawaan yang menghabiskan waktu 5 – 10  menit untuk mempersilahkan siswa-siswanya tertawa.
Belajar sejarah itu dapat membuat kita sadar akan segala sikap, tingkah laku dan segala seluk beluk di kehidupan kita.
Kisah kartini yang mempejuangkan martabat wanita, yang ingin membela kaumnya, yang tak mau kaum wanita di rendahkan. Tapi, realita sekarang, sifat mereka tidak sama sekali meniru kartini, meski ada beberapa orang yang menirunya, itupun karena faktor budaya yang harus memaksa meraka meniru kartini. Wanita pada masa kini selalu dirinyalah yang ingin diperlakukan manja, meski ada sebagian wanita yang bekerja keras, namun, mereka seperti menindas kaum laki-laki yang sebagai penjaga mereka. Tak lupa pula perjuangan Imam Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan yang memperjuangkan islam tetap berada di muka bumi Indonesia, dengan Nahdhotul Ulama dan Muhammadiyah, mereka tetap berjuang mempertahankan ajaran agama Islam. Tetapi umat islam seperti enggan dan tak mau berdakwah tentang budaya islam. Berharga sekali, di Indonesia terdapat banyak pondok pesantren yang mencoba untuk mengajarkan islam di muka bumi Indonesia, sangat disayangkan jika pesantren di Indonesia punah. Tentang pemuda indonesia yang merupakan tonggak perjuangan nasional Indonesia, para pemuda jaman dahulu, mereka mengadakan kongres pemuda yang di pimpin oleh Sugondo Joyopuspito, dalam kongres tersebut mereka mencetuskan dan berikrar dengan sebuah sumpah yang sekarang lebih dikenal dengan “soempah pemoeda”. dalam sumpah itu mereka berjanji atas pengakuan mereka terhadap indonesia, mengaku bangsa Indonesia dan merka melakukan demikian adalah demi Indonesia. Dan cerminan pemuda sekarang, bagaimana dengan mereka? Jangankan berjuang, mengaku warga Indonesia saja, mereka masih enggan membanggakannya, memakai bahasanya pun mereka seperti tak mau lagi, mereka lebih bangga jika lidah mereka berbicara memakai bahasa selain bahasa Indonesia, dengan dalih modernisasi, globalisasi, dan entah apalagi yang mereka jadikan alasan agar mereka tidak memakai bahasa Indonesia. Sulit memang, jika kita harus berjuang kembali demi merebutkan kemerdekaan. Jangankan rakyat yang masih beradadi strata terendah, pemimpin saja yang tugasnya menjaga Indonesia, mereka seperti tidak mencerminkan sifat keindonesiaannya.
Dalam Al-Qur’an banyak di ceritakan tentang sejarah,banyak juga dalam potongan ayat Allah swt memerintahkan agar Nabi Muhammad saw menceritakan kisah-kisah sejarah itu, salah satu perintah Allah swt adalah dalam kutipan ayat diatas,tujuannya adalah agar manusia berfikir, bertafakur dan mengambil pelajaran dari kisah-kisah itu. Dalam artian, Allah swt memerintah kepada Nabi demikian, karena Allah Ingin hambanya tidak sekali-kali melupakan sebuah kisah yang telah lalu, agar di jadikan sebuah pelajaran bagi yang mempelajarinya. Begitu pun sejarah kemerdekaan Indonesia, Ir Soekarno mengatakan “JAS MERAH (Jangan Sekali-kali Lupakan Sejarah)”, beliau sebagai presiden Indonesia yang pertama sekaligus tokoh proklamator yang sering di kenang, menggagas demikian karena ia tahu pasti akan ada bangsa Indonesia yang akan melupakan sejarah kemerdekaan.
Cukuplah sudah hanya para pejuang yang merasakan berperang demi bela bangsa. Bangsa ini hanya di tuntut untuk menghargai, menghargai dengan belajar mengingatnya kembali, dan dengan meniru sifat pejuangnya, begitu pun kita harus mensyukuri apa yang telah dihasilkan dari keringat perjuangan mereka. Karena, bukan fisik yang kita hadapi. Tapi, pikiran yang akan kita perangi.
Dengan demikian, jangan ada anggapan bahwa belajar sejarah itu membosankan. Karena, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengharagai sejarahnya.
Tunggu apalagi. Ayo! Kita belajar lagi sejarah.





[1] Jam pelajaran di sesuaikan dengan sekolah dimana penulis berada

Investasi Kesehatan (Oleh : M.Burhanul Asfia)



Seringkali seseorang yang menginginkan tubuh sehat, kuat, dan tidak mudah terserang penyakit, maka orang itu harus bisa membagi waktu untuk bisa menjaga kesehatannya. Misalnya, dengan cara menjaga pola makan, rajin berolahraga, dan megkonsumsi vitamin agar tubuh tetap sehat maksimal. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 153 yang aratinya :
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlahsabardan shalatsebagaipenolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah:153)
Dalam ayat tersebut dikatakan “...dan sholat sebagai penolongmu,..” sudah jelas dan tidak diragukan lagi ibadah shalat adalah ibadah yang paling hebat karena shalat wajib yang selama inikita lakukan lima kali sehari, sebenarnya bukan sekadar ibadah yang didalamnya terdapat gerakan-gerakan yang sudah ditentukan yang tidak bermanfaat menurut sebagian orang. Padahal apapun yang diperintahkan dan ditentukan oleh Alloh dan Rosul-Nya harus kita taati meskipun menurut akal sehat, sebagian ibadah tidak masuk akal. Tetapi ibadah-ibadah yang diperintahkan pasti terdapat manfaat dan hikmahnya.
Dalam hadits di ceritakan bahwa sholat lebih canggih dari Yoga :
Dari Abu Hurairah r.a berkata, “aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Apakah pendapatmu sekiranya terdapat sebuah sungai di hadapan pintu rumah salah seorang diantara kamu dan dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali. Apakahmasihterdapatkotoranpadabadannya?”. Para sahabatmenjawab : “Sudahpastitidakterdapatsedikit pun kotoranpadabadannya”. Lalubeliaubersabda : “Begitulahperumpamaansholat lima waktu. Dengan mengerjakannya, Allah akan menghapus dosa-dosanya.” (HR. Ibnu Majah - at Targhib)
Dr. BaharAzwar, seorang dokter spesialis bedah onkologi (bedah tumor) lulusan FKUI didalam bukunya “Ketika Dokter Memaknai Sholat” mampu menjabarkan makna gerakan shalat. Bagaimana sebenarnya manfaat shalat dan gerakan-gerakannya secara medis?
Setiap shalat pasti diawali dengan berwudlu.Mulaidariberwudlu( bersuci ), gerakansholat, takbiratul ihramsampaidengansalammemilikimakna yang luarbiasahebatnyabaikuntukkesehatanfisik, mental bahkankeseimbangan spiritual danemosional. Tetapitidak banyak darikita yang memahaminya.
Dengan berwudlu(bersuci),berartiterjadinya proses peremajaandanpencuciankulit, selaputlendir, danjugalubang-lubangtubuh yang berhubungandengandunialuar (porikulit, ronggamulut, hidung, telinga). Sepertikitaketahuikulitmerupakantempatberkembangnyabanyakkumandan flora normal, diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp. Begitujugadenganronggahidungterdapatkuman Streptococcus pneumonia (penyakitpneumoniparu), Neisseria sp, Hemophilus sp. Seorangahlibedahdiwajibkanmembasuhkeduatangansetiap kali melakukanoperasisebagai proses sterilisasidarikuman.
Sedangkan gerakan sholat mulai dari berdiri tegak,takbir, ruku’, sujud, duduk diantara dua sujud hingga salam memilki makna yang luar biasa untuk kesehatan fisik, mental, dan keseimbanan emosional serta spiritual seperti: pelurusan tulang belakang, meregangkan otot-otot bahu, memperlancar aliran darah dan getah bening, mencegah pengapuran serta menyaring dan menumpas kuman penyakit yang berkeliaran di dalam darah ketika ruku’, mencegah wasir ketika sujud, dapat mengaktifkan kelenjar keringat karena bertemunya lipatan paha dan betis ketika duduk diantara dua sujud, untuk menjaga kelenturan urat leher dan  juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung ketika memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri saat salam. Pembuktian ini baru dikenal abad ke-20, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu.
Jika gerakan sholat yang kita kerjakan lillahi ta’ala serta baik dan benar menurut fiqh, maka sangat luar biasa manfaatnya dan lebih canggih daripada yoga.Dr. Gustafe le Bond mengatakan bahwa islam merupakan agama yang paling sepadan dengan penemuan-penemuan ilmiah.
Perkembanganilmupengetahuandanetikasainsharusdidukungdengankekuataniman. Oleh karena itu kita sebagai umat islam harus selalu meningkatkan kualitas ibadah dengan lebih baik lagi.




TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA oleh : Muhammad Manda Ripai



Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti (QS. Al-Hujurat: 13)
Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya Allah telah menciptakan manusia dari berbagai macam suku,  bangsa dan negara. Tidak lain hanyalah untuk saling menghargai satu sama lain dengan cara saling menjaga satu sama lain dan hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari dalam artian tidak bertentangan dengan syari’at agama islam.
Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu toleransi umat beragama. Yaitu Toleransi (Arab: as-samahah) adalah konsep modern untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama. Toleransi, karena itu, merupakan konsep agung dan mulia yang sepenuhnya menjadi bagian organik dari ajaran agama-agama, termasuk agama Islam.

Dalam konteks toleransi antar-umat beragama, Islam memiliki konsep yang jelas. “Tidak ada paksaan dalam agama” , “Bagi kalian agama kalian, dan bagi kami agama kami”  adalah contoh populer dari toleransi dalam Islam. Selain ayat-ayat itu, banyak ayat lain yang tersebar di berbagai Surah. Juga sejumlah hadis dan praktik toleransi dalam sejarah Islam.Fakta-fakta historis itu menunjukkan bahwa masalah toleransi dalam Islam bukanlah konsep asing.Toleransi adalah bagian integral dari Islam itu sendiri yang detail-detailnya kemudian dirumuskan oleh para ulama dalam karya-karya tafsir mereka.Kemudian rumusan-rumusan ini disempurnakan oleh para ulama dengan pengayaan-pengayaan baru sehingga akhirnya menjadi praktik kesejarahan dalam masyarakat Islam.

Menurut ajaran Islam, toleransi bukan saja terhadap sesama manusia, tetapi juga terhadap alam semesta, binatang, dan lingkungan hidup.  Dengan makna toleransi yang luas semacam ini, maka toleransi antar-umat beragama dalam Islam memperoleh perhatian penting dan serius.Apalagi toleransi beragama adalah masalah yang menyangkut eksistensi keyakinan manusia terhadap Allah.Ia begitu sensitif, primordial, dan mudah membakar konflik sehingga menyedot perhatian besar dari Islam. Makalah berikut akan mengulas pandangan Islam tentang toleransi. Ulasan ini dilakukan baik pada tingkat paradigma, doktrin, teori maupun praktik toleransi dalam kehidupan manusia.

Keterangan di atas merupakan penjelasan tentang apa dan bagaimana toleransi itu, namun terkadang sering timbul didalam fikiran kita, Mengapa kita harus bertoleransi dalam beragama? Pertanyaan yang sangat mendasar untuk membangun sikap tolerasansi antar umat beragama. Sekarang andai tiap agama tidak saling toleransi tentu akan timbul diskrimanasi kaum mayoritas terhadap minoritas. Kaum yang dianggap kecil akan ditindas baik secara fisik maupun non fisik. Kalau itu sampai terjadi terus-menerus banyak hal buruk akan terjadi seperti perang antar agama dan bahkan bisa memicu antar negara dan benua. Contoh saja pada perang salib . Tapi selain alasan diatas kita sendiri harus punya kesadaran bahwa tujuan kita beragama sendiri ialah bukan untuk menindas orang lain atau kaum tertentu. Yang menjadi lawan atau musuh tiap agama bukanlah umat beragama lain melainkan setan. Sadar atau tidak membunuh karena agama ialah berdosa.

Pernyataan tersebut sangatlah jelas dan tak perlu ada pertanyaan lain lagi bahwasanya tidak ada landasan untuk saling memusuhi apalagi memerangi agama lain selagi mereka tidak mengganggu agama kita.

Islam sebagai agama yg menjadi rahmat bagi seluruh alam mempunyai sikap-sikap atau etika dalam bertoleransi antar umat beragama karena Islam mengajarkan betapa pentingnya toleransi Nabi Muhammad mengajarkan islam sebagai agama kasih sayang dan menolak kekerasan yang dapat memicu konflik. Nabi juga melindungi minoritas dalam melaksanakan ibadah sesuai keyakinannya.

KH.Abdurrahman Wahid (Gusdur) pernah mengatakan bahwa Nabi Muhammad pernah meminta tiga orang pendeta kristani yang datang dari Najran (Provinsi Timur di Arab Saudi) untuk beribadah menurut agama mereka di Masjid.Pernah juga diceritakan pada suatu hari ada orang Arab pedalaman kencing di Masjid Nabi di Madinah.Terang saja para sahabat geram dan ingin memukul orang itu.Namun, Rasulullah SAW mencegahnya dan kemudian menyuruh para sahabat kerja bakti menyiram dan membersihkan air seni laki-laki tak kenal sopan itu.

Kita bisa ketahui sebagaimana akhlak rasulullah sebagai suri tauladan kita yang patut kita contoh kepribadiannya. Berdasarkan cerita diatas Rasulullah tidak langsung bertindak keras kepada seorang non muslim yang melakukan kesalahan ketika  berada didalam Masjid, akan tetapi Rasulullah mencegah para sahabat yang ingin mumukul kepada orang tersebut dengan menggantinya yaitu dengan menyuruh sahabat untuk membersihkan air kencing laki-laki tersebut. Ini merupakan suatu akhlak yang patut dicontoh oleh kita semua bahwa islam mengajarkan kasih sayang, mengajarkan kebersihan. Inilah yang disebut dengan toleransi antar umat beragama dalam artian saling menghargai, menghormati antara satu sama lain dengan batasan tidak menyimpang dengan aqidah agama islam.

Tak hanya Rasulullah saja yang melakukan hal demikian, begitupula kemurahan hati yang diperlihatkan oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1188 M saat dia berhasil merebut kembali Yerussalem dari tentara Salib. Ketika Salahuddin tiba, ia menyaksikan pasukan salib sedang mengotori masjid dengan menyimpan babi didalamnya. Bahkan para ahli sejarah Eropa pun mengakui bahwa Salahuddin tidak membalas demdam, melainkan memberikan maaf kepada pasukan salib dengan pengecualian segelintir individu yang memeng berperilaku sadis dan kejam.
Sekali lagi perbedaan atau pluralisme adalah anugrah terbesar dan terindah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Demikian pila dengan toleransi “Toleransi is the greatest gift of the mind” atau “Toleransi adalah anugrah dari pikiran yang luar biasa” (Hellen Keller).

Dan pemahaman yang terbuka terhadap yang lain itulah dikenal dengan istilah toleransi. “Toleransi itu berarti saya tidak akan membuang engkau keluar dari komunitas saya.Saya tidak akan berhenti berinteraksi dengan kamu sekalipun kamu berbeda, saya tidak akan melarang kamu untuk menjadikan tetangga saya” (John E. Esposito). Hal tersebut merupakan perincian terhadap agama islam bahwa islam bukan lah agama yang radikal, yang suka mendiskriminasi kepada golongan yang minoritas atau yang lemah.
Pentingnya kerukunan antar umat beragama, menurut Prof. Dr. Gumilar Rusliwa Somantri (Rektor UI Jakarta), modus hubungan antar manusia dibumi ini hanya ada dua: konflik dan harmon. Konflik dimotori oleh egoisme baik individu maupun kelompok yang berujung pada keengganan untuk berdialog. Dengan karakreristiknya yang egoisme maka perilaku ini akan mengerdilkan kemanusiaan sekaligus membuat kebudayaan menjadi statis. Individu atau kelompok menjadi satu sama lain sehingga tidak dapat melihat sisi manusiawi individu atau kelompok lain. Yang lain hanya akan dicap sebagai musuh yang harus diwaspadai dan apanila perlu dihancurkan. Sedangkan Harmoni sebaliknya, bekerja dengan relasi resiprokal antar individu atau kelompok berbasis toleransi, kepercayaan dan harga diri.
Toleransi dan kerukunan antar unat beragama bagaikan 2 sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Kerukunan berdampak pada toleransi atau sebaliknya toleransi menghasilkan kerukunan.Keduanya menyangkut hubungan antar sesama manusia. Jika Tri kerukunan (antar umat beragama, intern umat seagama dan umat beragama dengan pemerintah) terbangun serta diaplikasikan pada hidup dan kehidupan sehari-hari, maka akan muncul toleransi antar umat beragama atau jika toleransi antar umat beragama dapat terjalin dengan baik dan benar, maka akan menghasilkan masyarakat yang rukun satu sama lain.
Dengan demikian, Toleransi dalam Islam adalah otentik.Artinya tidak asing lagi dan bahkan mengeksistensi sejak Islam itu ada.Karena sifatnya yang organik, maka toleransi di dalam Islam hanyalah persoalan implementasi dan komitmen untuk mempraktikkannya secara konsisten.